Thursday, July 31, 2008

JOR, la mia residenta

Yup
JOR is now my residence..
aren't you curious about what JOR is?
well, sisi iblis saya dibantu dengan sisi iblis salah satu sahabat saya, Dian Puri, sukses menghasilkan singkatan yang oke ini.
then..
taa...daa....
JOR is Jungle of Rangkas.

Well, since this April I'm officially moved here, a small town called Rangkasbitung.
To be honest, sangat jaraang saya mendengar nama kota ini, even i didn't know where it's located. Pertama kali mendengar pengumuman penempatan di Rangkasbitung, my head was so clear that ain't even a single thought stroke my mind.. seolah-olah dari kejauhan [hahahaha] gue mendengar suara beberapa teman menyebut kata-kata seperti Sumatra atau Sulawesi Utara.. [yang -gue duga- mereka kira sebagai Bangka Belitung atau Bitung]

Well,, it's truly located in Banten [bye Sumatra, bye Sulawesi], still in Java, Provinsi Banten, Kabupaten Lebak.. 4 to 5 hours away from my hometown Bandung.. but definitely not an area i will care about if i just ain't here.

Perjalanan pertama saya menuju Rangkasbitung pada 7 Maret 2008. Inti perjalanan ini sih survey lokasi, sekedar ingin tahu seperti apa sih Rangkasbitung sebenarnya. Well, dengan berbekal peta jakarta-banten [gue ga nyangka akan pernah jalan jalan dengan peta! hahaha] saya memulai perjalanan dari Bandung. ke Jakarta dulu, dengan rute biasa melalui tol Cipularang, lalu tol Cikampek. di Jakarta, masuk ke tol dalam kota, dan terus melanjutkan hingga ke arah BSD.
Dari arah BSD, saya keluar di Balaraja,, sekedar mengikuti petunjuk tol arah Balaraja-Pandeglang. yah, Pandeglang dan Lebak (Rangkasbitung), mereka berdua kan masih saudara..

Keluar dari tol Balaraja, rasanya sama seperti masuk ke jalan antar kota antar propinsi yang biasa dilewati Bandung-Jakarta dulu sebelum ada Cipularang. Satu jalan lurus (dimana kotanya?), dikanan kiri masih berupa tanah hijau (bukan sawah,, but you know what I mean kan?), beberapa rumah, pabrik-pabrik yang tampaknya sudah bangkrut, kambing yang masih berkeliaran di tengah jalan,, beberapa penjual durian pinggir jalan, dan jalan raya yang bukan jalan raya.. jalan yang super duper sangat jelek dan dipastikan akan merusak mobil dengan segera..
dari kota Balaraja, penunjuk jalan (apa sih namanya? yang ijo-ijo itu loh) menunjukkan Rangkasbitung arah kanan 17 km lagi.. well,, 17 km dengan jalan yang super jelek itu bisa ditempuh dalam sejam..
Tapi ternyata saya salah..
setelah berjalan mengikuti satu jalur lurus di jalan jelek yang bikin sakit kepala selama kurang lebih 45 menit, muncul papan penunjuk jalan lagi..
Rangkasbitung lurus, 19 km.

Whattt???
you gotta be kidding me?
lalu 45 menit perjalanan dengan pusing kepala dan pengrusakan mobil besar-besaran tadi buat apa? lah bukannya berkurang ko malah jaraknya jadi makin jau.. 19 kilo? memang aneh dunia ini..

Perjalanan diteruskan dan semakin jauh menuju Rangkasbitung
...
my road trip turned to be sooo thrilling..
hahaha..

pabrik pabrik (yang tampaknya pabrik bangkrut) semakin sedikit dan lama-lama menghilang. yang ada di kanan jalan hanya tanah kosong disertai beberapa rumah yang masih beratap jerami dan masing jarang-jarang.. di sebelah kiri pepohonan. entah pepohonan hutan apa, tapi yang pasti tinggi dan gelap.

dan seolah tidak ada seorang lain pun berniat mengunjungi kota Rangkasbitung, hanya mobil kami lah satu-satunya mobil disana.. jujur saat itu saya mulai ragu,, benarkah jalan ini? setahu saya -meskipun kecil- Rangkasbitung itu masih punya kota (kalau enggak masak iya saya ditempatkan untuk ngurusin Pemda disini)

akhirnya, pertanyaan itu mulai terjawab saat ada palang : Rangkasbitung kiri.. tampak rumah-rumah yang sudah terbuat dari beton dan kondisinya agak lumayan..
tak jauh dari sana mulai terdapat gapura selamat datang di Kabupaten Lebak..
ahhh... ternyata kota ini cukup terang
Nggak sekelam perjalan kesini..

dan, setelah tanya tanya sini dan situ,, barulah saya tahu..
I took the wrong route!!
yah nggak sepenuhnya salah, karena memang itu rute menuju rangkasbitung.. namun rute via Balaraja itu memang rute untu truk truk pengangkat pasir batu dan sebagainya untuk keperluan pabrik-pabrik disana (yang masih beroperasi diantara yang sudah kolaps.. hahaha).. pantesss jalannya jelek betul.. sangat tidak manusiawi untuk dilalui mobil yang bukan truk atau bus AKAP.

Jalan akses ke Jakarta yang banyak digunakan orang normal (what I mean by normal is bukan bus dan bukan truk) ternyata via Serang. memang jalan ini memutar jadi lebih jauh, tapi jalan AKAP nya sudah bagus, mulus, dan tentunya manusiawi bagi manusia.. :D
Dari serang kita memasuki tol serang timur,, dan tadaaaa..... kita menuju tol BSD yang sudah menunjukkan wilayah perkotaan..

yah banyak jalan menuju Roma, banyak pula jalan menuju Kabupaten Lebak..
berhubung penempatan disini tampaknya tidak akan sebentar, siap-siaplah mendengarkan cerita mengenai Kabupaten lebak selanjutnya. :D

Mm,, kalau ada yang ingin berkunjung ke Kab. lebak.. please contact me,,
I'm a good -experience based- guide..

Wednesday, July 30, 2008

after a very long time

Rabu, 30 Juli 2008

Yup,, benar benar bulan Juli dan benar benar tahun 2008.
cukup setahun lebih saja saya menelantarkan blog ini..
karena apa ya?
sibuk?? mm.. sok sibuk mungkin lebih tepat..

Since the last time this blog got my attention, which is about May '07, so many things i've passed.
mmm,,
saya sudah melewati masa indah menjadi mahasiswa,
masa-masa menggila pengerjaan Tugas Akhir dan persiapan sidang,
masa-masa euforia kelulusan dan wisuda,
masa-masa santai latihan gpmb tanpa memikirkan kuliah :D,
masa-masa melompat dari satu wawancara ke wawancara lainnya untuk mencari pekerjaan terbaik,
masa-masa penuh optimisme menyambut that so called real life, real world, whatever..
masa-masa stres dimana idealisme berbenturan dengan dunia nyata
masa-masa...?
masa-masa..?

well, mungkin saya masih stuck disana. dimana mimpi indah anak ingusan dan dunia ini tidak sejalan.
makanya saya lari lagi ke blog ini. mulai menulis lagi. mulai numpang curhat lagi. mulai cerita tentang hidup lagi, kali ini dengan menggerakkan jemari tangan.

sayangnya kali ini bukan lagi cerita ceria yang hanya dilandasi optimisme. ada banyak keterkejutan dan ketakutan menghadapi hidup.

salah satu analisis yang mungkin bisa jadi nilai positif dari ketakutan ini adalah bahwa saya sadar saya sudah dewasa.
i'm an adult now..
adults stand on their own feet..
and standing on my own feet scares me..

dan beginilah saya mengantarkan cerita suatu babak baru dalam hidup saya :
like wakin' from a dream and finding every cliche is true..